Seminggu di Desa Sukoanyar, KSM-T Unisma Masifkan Silaturrahim
Serah Terima Kandidat Sarjana Mengabdi Tematik (KSM-T) telah dilangsungkan pada Sabtu (17/02) lalu. Kepala Desa Sukoanyar, Usman menyambut dengan Gembira kedatangan KSM-T dari kampus NU terbaik tersebut.
Tidak butuh waktu lama, Mahasiswa/i yang dibagi menjadi empat kelompok ini, langsung tancap gas melakukan kegiatan. Pada pekan pertama, kelompok 1 hingga 4 mengagendakan silaturrahim dengan berbagai lapisan masyarakat di Desa Sukoanyar.
Berbagai tokoh masyarakat dikunjungi. Mulai dari Takmir Masjid dan Musholla, Tenaga Pendidik, RW dan RT setempat, hingga Kelompok Tani dan Pelaku UMKM. Selain tokoh masyarakat, KSM-T Unisma juga disibukkan untuk berbaur langsung dengan masyarakat.
Taufik, Ketua Kelompok 1 menuturkan bahwa “setelah mengunjungi takmir dan Mudin, kami menjadi lebih semangat dan lebih tahu apa sesungguhnya kebutuhan desa”
Lebih lanjut, pasca mengunjungi RT/RW, kelompok 3 bahkan menyusun agenda khusus untuk program kerja di Desa Sukoanyar. “Ada banyak rutinan dan kegiatan keagamaan yang ada di desa ini. KSM-T Unisma siap menyemarakkan agenda masyarakat tersebut” ucap Musa saat diwawancara.
Kelompok 3 terjun langsung bersilaturrahim ke Petani, Pengelola Rumah Kompos dan Pengurus Kelompok Tani. “Mendengar langsung keluhan dan kebutuhan petani adalah hal penting, ini akan menjadi proyeksi khusus bagi program kita kedepan” ucap Nando, Ketua Kelompok 3.
Saat mengunjungi berbagai lapisan masyarakat, Kelompok 4 disibukkan untuk melakukan pendampingan terhadap potensi sepakbola. Setelah mengunjungi, pengelola lapangan dan pengurus desa, pekan ini akan mengadakan turnamen sepakbola. Rosyid, Ketua kelompok 4 mengungkapkan “Kerja sama untuk memajukan sepak bola penting, dan itu dimulai dari Desa. Kami mendengar berbagai masukan dari banyak pihak”
Setelah disibukkan dengan silaturrahim, Kelompok KSM-T Unisma di Sukoanyar siap memulai Proker pada pekan kedua. Masyarakat menyambut positif hal tersebut, Ketua RW 07 dan Ketua RT 01 mengungkapkan bahwa “Mahasiswa yang melakukan pengabdian sekarang lebih mudah akrab dan srawung dengan masyarakat”. Masifnya silaturrahim yang dilakukan menjadi jalan dimudahkan segala urusan.