BICARA MODERASI BERAGAMA, ISLAM DAN KATOLIK SEPAKAT UNTUK SALING MENGHARGAI 
Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
(Sumber: Dokumen pribadi)

MALANG, SIBIREN.com – Pada kamis, 29 September kemarin STFT (Sekolah Tinggi Filsafat Teologi) Widya Sasana Malang mengadakan seminar moderasi beragama bertajuk “Membangun Persaudaraan Antar Umat Beragama”

Gus Zain, sapaan akrab pengasuh Pesantren Rehabilitasi Mental Az-Zainy ini berkesempatan untuk menyampaikan argumentasinya tentang moderasi beragama dari sudut pandang Agama Islam.

Beliau mengatakan bahwa yang perlu dikaji anak muda dan mahasiswa sekarang ialah bagaimana membangun persaudaraan yang kuat kepada orang yang beda keyakinan.

Ada 4 poin penting yang dikemukakakan oleh beliau agar menjadi perhatian dalam dalam membangun itu supaya persaudaraan antar umat utuh dan kokoh:

  1. Jangan pernah mengejek pemeluk agama lain
  2. Jalin silaturahmi
  3. Jaga ketentraman di masyarakat antar umat beragama
  4. Jangan membandingkan agama kita dengan agama lain

Yang dicontohkan Gus Zain dalam merawat keberagaman ini adalah dengan tidak membahas masalah agama ketika berkumpul dengan teman yang berbeda keyakinan. “Bicarakan masalah kemanusiaan, masalah alam, atau masalah lain, asalkan tidak membahas tentang agama” tuturnya.

Gus Dur, merupakan sosok yang menjadi role model Gus Zain dalam membangun persaudaraan antar umat beragama ini, makanya dalam menutup otasinya beliau mengungkapkan “Ciptakan perdamaian, saling hormat menghormati, dan terus semangat dalam meneruskan perjuangan Gusdur”

Pembicara yang kedua yakni Doktor Edison, beliau merupakan alumni STFT Malang dan sekarang menjadi dosen tetap disana. Pendidikan S2 dan S3 nya ditempuh di negara tetangga, Australia.

Yang dituturkan beliau tidak jauh berbeda dengan pandangan Islam terhadap moderasi beragama, Agama Katolik juga menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan antar umat beragama.

Bahkan ada dokumen kesamaan antara Agama Islam dan Agama Katolik, nama dokumen nya ialah “Human Fraternity for World Peace and Living Together” yang ditulis oleh Paus Franciskus bersama Imam besar Al-Azhar Ahmad A-Tayyeb tahun 2019.

Dan pungkasnya Doktor Edison mengungkapkan alasan mengapa ada moderasi beragama? Karena itulah ciri khas beragama, ciri kemanusiaan, dan ciri beragama. Jadi tidak ada dasar untuk saling membenci.

Pewarta: Musa Al Kahfi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tentang Kami

Sibiren.com lahir dari jalanan, rahim kandung peradaban, tanpa beraffiliasi ke organisasi manapun, Kami berkomitmen menjaga independensi dalam setiap gerakan.

Merawat budaya, Menghidupkan tradisi ilmiah dan Mengutamakan kemanusiaan adalah kunci utama dalam membangun jembatan menuju Peradaban Indonesia yang Futurusitik. Inilah jalan kami ikhtiarkan.  Inilah jembatan kecil yang kami sebut Care For Humanity, Hone Intellectuality, Strengthen Spirituality

Sibiren.com dengan semangat ingin menyuguhkan ide yang beragam dalam Indonesia kita. Solidaritas, Intelektualitas dan Spiritualitas adalah 3 hal utama yang menjadi fokus kita untuk di perkuat di Bumi Nusantara sebagai Ikhtiar menuju Bangsa yang memiliki Peradaban Maju.