Tragedi Kanjuruhan: Berhenti Saling Tuding, Saatnya Merenung Sejenak
Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp

01 Oktober 2022 mungkin akan menjadi tanggal yang terus diingat sepanjang sepakbola tanah air. Memori menyakitkan akan terus membayang-bayangi sampai kapanpun. Saat berita ini ditulis sebanyak 174 jiwa melayang (sumber liputan6.com).

Berbagai spekulasi penyebab tragedi ini muncul ke publik, mulai dari menuding Aremania brutal, Panpel yang lalai, hingga meminta pencopotan Kapolres Malang dan Kapolda Jatim.

Seluruh media sibuk memberitakan peristiwa ini. Baik media mainstream maupun tidak. Tapi, di sudut rumah seorang Ibu tengah meneteskan air matanya, dan mungkin ia akan membenci sepakbola selamanya.

Ibu-ibu lainnya tengah serius menengadahkan tangannya, memohon setulus hati kepada Tuhan. Menunggu anak yang kemarin meminta izin menonton sepakbola, yang juga kunjung pulang.

Tak hanya Supporter, 2 orang polisi juga turut menjadi korban dari tragedi ini.

Maka, apakah tepat saat ini kita saling tuding, saling menyalahkan?

Bukankah, hal terbaik yang kita lakukan hari ini adalah memberikan waktu sejenak untuk berduka, mendo’akan seluruh korban, dan saling intropeksi diri.

Jangan-jangan kita semua adalah rantai yang juga menjadi masalah dari tragedi ini.

Andaikan investigasi selesai, pelaku dan penyebab ditemukan, beberapa anggota kepolisian misalnya dicopot, kemudian sanksi berdatangan, SETELAH ITU APA?

Keluarga besar Komunitas Sibiren turut berdukacita atas tragedi ini. Bukan tidak mementingkan investigasi, tapi ada hal yang lebih mendasar; memperbaiki sepakbola bangsa ini secara serius.

Pemerintah, Federasi, Klub, Stakeholder dan seluruh pecinta sepakbola, saatnya kita menunduk, merenung sejenak. Ketulusan dalam mencintai dan mengurus sepakbola adalah hal yang kita butuhkan hari ini.

Salam dari saya. Anak Sumatera yang tengah menyelesaikan studi di Malang. Sebelum tulisan ini ditulis, Ibukku menghubungi agar tidak ikut-ikut ke tribun sepakbola.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tentang Kami

Sibiren.com lahir dari jalanan, rahim kandung peradaban, tanpa beraffiliasi ke organisasi manapun, Kami berkomitmen menjaga independensi dalam setiap gerakan.

Merawat budaya, Menghidupkan tradisi ilmiah dan Mengutamakan kemanusiaan adalah kunci utama dalam membangun jembatan menuju Peradaban Indonesia yang Futurusitik. Inilah jalan kami ikhtiarkan.  Inilah jembatan kecil yang kami sebut Care For Humanity, Hone Intellectuality, Strengthen Spirituality

Sibiren.com dengan semangat ingin menyuguhkan ide yang beragam dalam Indonesia kita. Solidaritas, Intelektualitas dan Spiritualitas adalah 3 hal utama yang menjadi fokus kita untuk di perkuat di Bumi Nusantara sebagai Ikhtiar menuju Bangsa yang memiliki Peradaban Maju.