Peradaban Digital sudah Tiba, Anda Di Mana?
Dua tahun lamanya. Kita “dipaksa” di rumah saja, meski kelihatan menyeramkan, ternyata tidak terlalu buruk, sebab faktanya banyak aktivitas yang dijalankan dengan daring tampak lancar-lancar saja.
Entah kabar gembira atau tidak, saat pandemi lalu memaksa kita melakukan banyak hal dari rumah, di saat itu pula kemajuan teknologi berkembang pesat.
Kini, ragam aktivitas sudah berjalan seperti biasa, sudah normal sebagaimana dulu yang dulu dijalankan umat manusia sebelum monster bernama Covid itu menyerang.
Tiba-tiba saya teringat sebuah momen saat pandemi bersama kawan-kawan dulu, kami mengadakan tahlilan dan doa bersama dari rumah masing-masing. Kegiatannya dilakukan tanpa hambatan apa pun, soal berkat atau makanan, bisa di catering dan di hantar ke rumah masing-masing lewat berbagai platform.
Tak hanya itu, pandemi juga melahirkan pembaca-pembaca baru. Akses ke pasar buku yang sulit serta disokong harga e-book yang lebih murah dan mudah dibawa bawa ke mana-mana membuat semakin banyak orang berlanggan bacaan saat pandemi.
Inovasi Mendisrupsi
Perkembangan digital semakin menunjukkan peradaban baru. Dan ketika endemi sudah tiba, akselerasi itu tak akan berhenti, teknologi itu akan tetap menghadirkan inovasi yang mendisrupsi.
Di banyak kota, Transportasi umum juga telah bertransformasi, kita sudah tak lagi berhadapan dengan seorang manusia yang akan memverifikasi tiket, cukup scan atau “melapor” saja kepada mesin. HEHE.
Untuk yang lebih ekstrem misalnya soal “robot” telah dan akan mengambil banyak posisi yang dulu diperankan oleh manusia.
Pada Oktober 2020, McKinsey Indonesia juga merilis proyeksi serupa khusus kondisi di Indonesia. Laporan McKinsey memprediksi sebanyak 23 juta pekerjaan akan tergantikan dengan otomatisasi. Meskipun, lembaga riset itu juga menyatakan akan muncul 27 juta hingga 36 juta lapangan pekerjaan baru (CNN Indonesia)
Bukan menakuti kita semua, faktanya entah kemajuan atau apa pun itu namanya, teknologi memang melaju pesat.
Manusia Bisa Apa?
Bigbug, sebuah film yang dirilis tahun 2020 bercerita soal dominasi robot dalam kehidupan manusia di masa depan. Tenang, saya tak akan spoiler di sini. Namun, ada sebuah dialog yang melekat di pikiran saya. Saat salah satu robot berkata; kami tak pernah lelah, mampu bekerja berjam-jam, tak seperti kalian yang mudah lelah.
Hari ini, tenaga kerja manusia memang sudah mulai berkurang. Mulai dari sopir, pelayan restoran, kasir, hingga berbagai pekerjaan di industri akan di ambil oleh robot atau katakanlah mesin.
Sebuah kenyataan yang membuat kita semua waswas. Apakah kelak, kita akan mendapatkan tempat di masa depan? Atau jangan-jangan hari ini tanpa disadari kita sudah tersingkirkan?
EIITS, Tunggu dulu! Tenang.
Nah, ternyata masih banyak lho pekerjaan yang tak akan tergantikan oleh robot, atau dalam bahasa lain; mungkin pekerjaan ini akan dibutuhkan di masa depan dan akan langka.
Apa saja?
Semisal Pendidik yang masih sangat dibutuhkan penanaman karakter, kemampuan manusia berimajinasi masih membuat pekerjaan seperti desainer, arsitek masih tetap dibutuhkan, apalagi ahli kesehatan, petani, peternak, dst.
Akan tetapi yang paling melunjak dibutuhkan beberapa tahun ke depan mungkin saja adalah konten kreator, spesialis SEO, Programer, dan tentunya ahli lingkungan yang akan menata seperti tata ruang sehat kita di masa depan.
Saya percaya masih banyak lagi yang akan bisa dilakukan oleh manusia kini dan masa depan. Peradaban digital itu telah tiba, sekarang pertanyaannya adalah kamu sedang apa? Di mana? apakah masih anti terhadap perkembangan zaman?
Betapa pun kecanggihan teknologi itu memiliki kelebihan yang sangat banyak, bahkan berpotensi mengambil banyak sektor lapangan pekerjaan, tapi percayalah, manusia tetaplah punya velue yang sangat istimewa.
Perasaan, kepekaan, cinta dan kasih sayang, adalah warisan berharga umat manusia. Di mana warisan itu tak akan didapat oleh “spesies” robot/mesin sekalipun.
Kendati demikian, Jika peradaban digital itu telah tiba, Persiapkan dirimu! Ambillah bagian dari peradaban kita ini
1 thought on “Peradaban Digital sudah Tiba, Anda Di Mana?”