Kandidat Sarjana Mengabdi Tematik (KSM-T) Universitas Islam Malang lakukan berbagai penyuluhan dan pelatihan. Program edukatif ini merupakan titik awal dari pembentukan bank sampah yang direncanakan untuk kegunaan jangka panjang. Penyuluhan dan pelatihan itu dimulai dengan penyuluhan pengelolaan sampah, pemilahan dari rumah, pelatihan membuat pupuk dari bahan organik, dan membuat sampah anorganik menjadi kerajinan.
Penyuluhan pertama tentang pengelolaan sampah dan pelatihan pembuatan pupuk organik dilakukan pada Jumat malam (1/3) di kediaman Pak RW 07, Dusun Baran. Peserta kegiatan ini merupakan warga RW 07. Warga yang hadir dalam kegiatan ini sangat antusias dan bersemangat dalam mengikuti materi.
Pak Mudin Desa Sukoanyar mengungkapkan “program-program yang konkret tanpa banyak teori sangat menyenangkan masyarakat, sebab ini sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari mereka” ucapnya saat memberikan sambutan.
Kegiatan ini langsung mempraktikkan tutorial membuat pupuk organik dengan mempertimbangkan potensi warga sekitar. Akar bambu dan bekas cucian beras adalah bahan utama dalam pembuatan pupuk ini. Yuliana sebagai penanggung jawab kegiatan ini menuturkan “jika kita menyayangi bumi, sudah saatnya kita ikut bertanggung jawab untuk tidak merusaknya, hal ini dapat dilakukan dengan mengurangi penggunaan pupuk kimia”.
Hanya berjarak satu hari (4/3), KSM-T Kelompok 03 langsung mengumpulkan Ibu-ibu PKK di Balai Desa untuk mengikuti pelatihan membuat lilin yang berbahan dasar minyak jelantah. Kegiatan yang diikuti 38 orang ini juga mendapatkan apresiasi yang tinggi dari Ibu-ibu PKK.
Fernando, Ketua Kelompok 03 menyiapkan kegiatan ini dengan sebaik mungkin, sehingga praktik pembuatannya diikuti dengan semangat, bahkan Ibu-ibu PKK membawa pulang seluruh kerajinan yang dibuat.
Dua penyuluhan dan pelatihan yang telah dilakukan oleh kelompok 03 merupakan titik awal dari pembentukan Bank Sampah. Awaluddin, Koordinator Desa KSM-T Unisma yang juga kelompok 03 menyampaikan dalam sambutannya “bahwa ini adalah ikhtiar kita bersama, setelah masyarakat lebih sadar dan edukatif, kita akan bentuk bank sampah, semoga semakin banyak dan dapat mengurangi beban TPS”
Rencana selanjutnya sebagai tindak lanjut, Tim KSM-T Unisma Kelompok 04 akan melakukan kerja sama dengan Ibu-ibu PKK. Kerja sama itu berbentuk program yang berkelanjutan dengan membuat produk lilin dan mengelola bahan bekas lainnya yang dapat dijadikan bahan jual oleh Ibu PKK.
Ketua PKK Desa Sukoanyar, Siti Khotimah menyambut baik rencana kolaborasi ini, beliau menuturkan “kedepan kerajinan seperti ini dapat kita jadikan sebagai souvenir dalam kegiatan-kegiatan yang dibuat oleh Ibu-ibu PKK”
Puncak dari program kerja dari kelompok 03 ini akan membentuk Bank Sampah mandiri di lingkungan Desa Sukoanyar. Mengusung semangat berdampak, berdaya dan bergembira ada harapan dari masyarakat agar program ini berkelanjutan.